Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia
di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150
hektare. atau 1,5 kilometer persegi. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan
bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat
26 provinsi Indonesia
(pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur
tradisional, seta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah. Di
samping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan
miniatur kepulauan Indonesia di
tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan
Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai
salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.
Sejarah
Gagasan pembangunan suatu miniatur yang
memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu
Negara, Siti Hartinah,
yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada
suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970.
Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta
tanah air pada seluruh bangsa Indonesia.[2] Maka dimulailah suatu proyek yang
disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang
dilaksanakan oleh Yayasan
Harapan Kita.
TMII mulai dibangun tahun 1972
dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975.
Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi
modern diperagakan di areal seluas 150 hektare. Aslinya topografi TMII agak
berbukit, tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya. Tim perancang
memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang
alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di
Indonesia.
Logo
dan maskot
TMII memiliki logo yang pada intinya
terdiri atas huruf TMII, Singkatan dari "Taman Mini Indonesia Indah".
Sedangkan maskotnya berupa tokoh wayang Hanoman yang dinamakan NITRA (Anjani
Putra). Maskot Taman Mini "Indonesia Indah" ini diresmikan
penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan dengan dwi windu usia TMII,
pada tahun 1991.
Anjungan
daerah
Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa
memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku
bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional. Bangunan atau
arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh kondisi
lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan
melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang berada di 33 Provinsi Indonesia.
Anjungan provinsi ini dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan
Indonesia, secara tematik dibagi atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan
bangunan khas setempat. Anjungan ini juga menampilkan baju dan pakaian adat,
busana pernikahan, baju tari, serta artefak etnografi seperti senjata khas dan
perabot sehari-hari, model bangunan, dan kerajinan tangan. Semuanya ini
dimaksudkan untuk memberi informasi lengkap mengenai cara hidup tradisional
berbagai suku bangsa di Indonesia. Setiap anjungan provinsi juga dilengkapi
panggung, amfiteater atau auditorium untuk menampilkan berbagai tarian tradisional, pertunjukan musik daerah, dan berbagai upacara adat
yang biasanya digelar pada hari Minggu. beberapa anjungan juga dilengkapi
kafetaria atau warung kecil yang menyajikan berbagai Masakan Indonesia khas provinsi tersebut,
serta dilengkapi toko cenderamata yang menjual berbagai kerajinan tangan, kaus,
dan berbagai cenderamata.
Sejak tahun 1975 hingga tahun 2000
rancangan asli TMII terdiri atas anjungan rumah adat dari 27 provinsi di
Indonesia, termasuk Timor Timur. Akan
tetapi setelah Timor Leste
merdeka dan memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 2002, status anjungan
Timor Timur berubah menjadi Museum Timor Timur. Selain itu karena kini
Indonesia terdiri atas 33 provinsi, anjungan-anjungan provinsi baru seperti
Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan
Riau, dan Papua Barat telah dibangun di sudut Timur Laut TMII, walaupun ukuran
dan luas anjungan provinsi baru ini jauh lebih kecil dari anjungan provinsi
yang telah dibangun sebelumnya.
Bangunan
keagamaan
Bangunan keagamaan diwakili oleh
beberapa rumah ibadah agama resmi yang diakui di Indonesia, hal ini untuk
menggambarkan toleransi dan keselarasan hubungan antar agama di Indonesia.
Bangunan-bangunan keagamaan antara lain:
- Masjid Pangeran Diponegoro
- Gereja Katolik Santa Catharina
- Gereja Protestan Haleluya
- Pura Penataran Agung Kertabhumi
- Wihara Arya Dwipa Arama
- Sasana Adirasa Pangeran Samber Nyawa
- Kuil Konghucu Kong Miao
Sarana
rekreasi
- Istana Anak-anak Indonesia
- Kereta gantung
- Perahu Angsa Arsipel Indonesia
- Taman Among Putro
- Taman Ria Atmaja
- Desa Wisata
- Kolam renang Snow Bay
Taman
Di TMII terdapat sepuluh macam taman
yang menunjukkan keindahan flora dan fauna Indonesia:
- Taman Anggrek
- Taman Apotek Hidup
- Taman Kaktus
- Taman Melati
- Taman Bunga Keong Emas
- Akuarium Ikan Air Tawar
- Taman Bekisar
- Taman Burung
- Taman Ria Atmaja Park, panggung pagelaran musik
- Taman Budaya Tionghoa Indonesia
Museum
Museum yang ada diperuntukkan untuk
memamerkan sejarah, budaya, flora dan fauna, serta teknologi di Indonesia.
Terdapat 16 museum di TMII:
- Museum Indonesia
- Museum Purna Bhakti Pertiwi
- Museum Keprajuritan Indonesia
- Museum Perangko Indonesia
- Museum Pusaka
- Museum Transportasi
- Museum Listrik dan Energi Baru
- Museum Telekomunikasi
- Museum Penerangan
- Museum Olahraga
- Museum Asmat
- Museum Komodo dan Taman Reptil
- Museum Serangga dan Taman Kupu-Kupu
- Museum Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
- Museum Minyak dan Gas Bumi
- Museum Timor Timur (bekas Anjungan Timor Timur)
Teater
atau bioskop
- Teater IMAX Keong Emas yaitu teater dengan layar berukuran raksasa, jauh lebih besar daripada layar bioskop ukuran normal. Di Teater IMAX Keong Mas diputar berbagai film mulai dari film bertemakan lingkungan dan kebudayaan nusantara sampai film-film box office yang resolusinya diubah menjadi khusus untuk teater IMAX. Film IMAX yang diputar antara lain Indonesia Indah II, Force of Nature, T-Rex, Blue Planet, Arabia, Journey to Mecca, dll. Beberapa film box office yang pernah diputar di sini di antaranya adalah:
- Final Destination 1 (17 Maret 2000)
- Final Destination 2 (31 Januari 2003)
- Final Destination 3 (10 Februari 2006)
- Final Destination 4 (28 Agustus 2009)
- Final Destination 5 (12 Agustus 2011)
- Teater Tanah Airku
- Teater 4D